Sunday, February 1, 2009

Kesenian yang Menyelamatkan Jemek

Masa remajanya dikenal dengan nama Pardi Kampret. Julukan itu diberikan bukannya tanpa alasan, melainkan sengaja dipersembahkan untuknya atas bakat mencopetnya yang terbilang handal. Kelincahannya membuat ia jarang tertangkap saat ketahuan mencopet. Keahlian itu membuat lelaki berperawakan kurus ini menjadi disegani oleh rekan-rekannya sesama pencopet yang tergabung dalam Geng Lowo Ijo. Lahir di desa Pakem, Sleman, Yogyakarta, 4 Maret 1953, Pardi Kampret, yang kini terkenal dengan nama Jemek Supardi, bisa dibilang mengawali hidup dengan mengakrabi kawasan kelam kotanya. Selain mencopet, dia juga mencuri perhiasan mayat di kuburan Belanda kawasan THR Yogyakarta, berjudi cliwik, main kartu, serta punya hobi melacur di rel kereta api. Banyak kisah tentang masa remaja Jemek yang kelam ketika dia sama sekali belum mengenal kesenian. Kira-kira waktu itu umurnya belum genap 20 tahun. Melalui sebuah tulisannya, Romo Sindhunata mengisahkan, pernah Jemek berupaya mencuri galundheng (roti goreng) di Pasar Bringharjo. Galundheng itu dibungkus dalam plastik. Tiap plastik berisi dua belas buah. Menurut teknik ngutil, untuk tindakan itu ia seharusnya mengambil bungkusan plastik yang paling atas. Entah terburu nafsu atau memang karena kebodohannya, Jemek justru mengambil bungkusan yang paling bawah. Akibatnya tumpukan galundheng pun runtuh menggelundung. Pemiliknya jadi tahu, lalu mengejar Jemek. Untungnya dia gesit---dan karena itu dijuluki Pardi Kampret---maka Jemek bisa menyelamatkan diri. Masih bersumber dari tulisan Sindhunata, Jemek mengawali mencuri perhiasan mayat sejak ada pembongkaran kuburan Belanda di kawasan THR Yogyakarta, kira-kira pada pertengahan tahun 1960-an, untuk dijadikan terminal. Siang hari ia menyaksikan bagaimana kuburan-kuburan itu digali. Malam hari ia pergi ke sana lagi untuk melakukan operasi. Di bongkarnya satu persatu peti mati yang tersisa. Di dalamnya ia menemukan barang-barang berharga yang bercampur dengan kerangka mayat manusia. Barang-barang itu diperhitungkan sebagai barang antik dari Nederland dan dijualnya pada sindikat penampungan barang-barang antik yang berasal dari kuburan. Lama ia melakukan pekerjaan horor itu. "Teman saya, sesama pencuri, banyak yang jatuh sakit. Katanya, roh-roh marah pada mereka. Saya sendiri sehat-sehat saja," kata Jemek seperti yang dikutip dalam tulisan Sindhunata. Ada lagi kisah bagaimana Jemek memanfaatkan kuburan. Di kuburan tempat ia beroperasi ada sebuah makam. Kata orang, di makam itu disemayamkan seorang Belanda bernama Tuan Joni. Makam Tuan Joni dianggap keramat dan bertuah. Padahal, kata Jemek, sudah tak ada lagi jasad Tuan Joni di dalamnya. Tiap malam Jumat Kliwon, ada seorang pengusaha Cina yang selalu berziarah ke makam itu. Diantar oleh Pak Darno, juru kunci makam, pengusaha kaya itu meletakkan sesajen yang disukai Tuan Joni semasa hidupnya. Di samping kemenyan dan bunga setaman juga ada buah-buahan, wiski dan cerutu. Jemek melihat, setelah mengantar pengusaha itu pulang, Pak Darno mengambil lagi sesajen itu. Ia tak mau ketinggalan untuk menikmati rezeki. Maka setiap malam Jumat Kliwon, ia bersembunyi di atas pohon beringin sebelum Pak Darno dan pengusaha itu datang. Begitu Pak Darno mengantar pengusaha itu pulang, Jemek turun dari persembunyiannya, lalu meraup sesajen. Pak Darno heran bercampur takut, jangan-jangan ada makhluk halus yang mengambil sesajen itu. Kejadian ini berlangsung sampai tiga kali hingga akhirnya Pak Darno menemukan bahwa Jemeklah malingnya. Tapi Pak Darno tak mempunyai alasan untuk marah. Sebab, kata Jemek, ia telah membohongi pengusaha itu. Bagaimana mungkin orang bisa memberi sesajen pada Tuan Joni, padahal di makam itu sudah tidak ada jasadnya lagi? Akhirnya, tercapailah kompromi. Tiap kali ada sesajen untuk Tuan Joni, sesajen itu harus dibagi. Begitulah, tiap malam Jumat Kliwon, Jemek selalu mendapatkan jatahnya---kadang wiski, kadang cerutu---tanpa bersusah payah lagi dengan terlebih dahulu menjadi "hantu". Ada lagi cerita, betapa Jemek benar-benar licik seperti kampret. Di daerah operasinya ada seorang wanita penghibur yang dikenal ulet dan kuat. Teman-teman Jemek mengajaknya berkencan dan setelah itu mencoba menipunya agar tidak perlu membayar. Ternyata gagal, padahal mereka terkenal jago dalam menggratiskan diri terhadap setiap pelacur yang dikencaninya. Jemek penasaran, ia pasti bisa mengakali wanita itu. Suatu malam, dibawanya wanita itu ke emperan sebuah sekolahan. Setelah mengencaninya, Jemek tidak langsung membayar. Ia bilang, mau membersihkan diri di sumur terlebih dahulu. Wanita itu ternyata tidak melepaskannya. Sementara Jemek menimba air, wanita itu merangkulnya kencang-kencang biar Jemek tidak bisa lari darinya. Jemek tidak kehilangan akal. Ember timba belum sampai ke atas, ia bilang, "Sebentar, saya mau menyingsingkan celana saya," katanya. Si wanita terpaksa memegangi tali timba, dan dengan demikian lepaslah rangkulannya. Jemek tidak menaikkan celananya, tapi terus melambaikan tangannya sambil bilang, "Wis ya (Sudah ya)", sembari berlari. Karena takut ketahuan orang atau penjaga sekolahan, wanita itu tidak berani berteriak. Sementara bila tali timba dilepas demi mengejar Jemek, di dasar sumur akan timbul suara berdebum keras dan orang akan ribut karenanya. Maka dengan hati geram, ia terpaksa terus menimba, sambil melihat Jemek---yang betul-betul kampret itu---pergi meninggalkannya. Adapun petualangan Jemek di dunia gelap kira-kira berhenti pada pertengahan tahun 1970-an. Hawa Kota Yogyakarta sebagai kota seni yang dinamis agaknya turut membantu terhadap ‘pertobatan’ Jemek. Tak lain berawal dari seringnya Jemek melihat seniman-seniman seperti Ashadi Siregar, Landung Simatupang, WS Rendra, Emha Ainun Najib, Adi Kurdi, dan Linus Suryadi Agustinus yang kerap nongkrong di Malioboro. Tentu saja Jemek awalnya belum tahu kalau mereka itu adalah seniman yang sebenarnya sejak itu sudah ngetop di pentas nasional. Melihat potongannya yang gondrong dan urakan, bahkan awalnya Jemek mengira bahwa mereka itu adalah bajingan yang lebih berbahaya darinya dan harus diwaspadai. Tapi setelah tahu mereka adalah seniman yang sebagian besar berasal dari Komunitas Bengkel Teater Rendra, Jemek muda yang ketika usianya menginjak 25 tahun mulai tertarik. Sikap seniman yang egaliter dan terbuka terhadap orang pinggiran menjadi ruang baru bagi Jemek. Ia pun mulai mengagumi sejumlah tokoh-tokoh Bengkel Teater Yogyakarta pada waktu itu, seperti Suharno dan Ketib Suratmo selain nama-nama yang telah disebut di atas tadi. Sejak itulah Jemek menggeluti Teater. Dalam perjalanannya dia bergabung di sejumlah kelompok, seperti Teater Alam, Teater Dinasty, dan Teater Boneka. Namun Jemek bukanlah tipe seniman teater yang kuat menghafal naskah. Maklumlah secara akademis dia tergolong bodoh. Tercatat dia lulus SD setelah tak naik kelas sebanyak tiga kali serta tamat SMP setelah tujuh kali ganti sekolah. Jemek sendiri sebenarnya pernah mencoba menyalurkan minatnya pada dunia seni setelah tamat SMP dengan masuk ke Sekolah Menengah Seni Rupa Indonesia. Tapi berhubung otaknya blong, ia hanya bertahan selama dua bulan. Jelas, dengan perjalanan akademis yang kacau seperti itu, maka jenis teater yang bersandar pada dialog tidak cocok untuknya. Jemek pun selalu kebagian peran figuran yang tak perlu dialog. Namun, dari sinilah dia mengembangkan seni peran yang belakangan diketahuinya sebagai pantomim. Bakat pantomimnya mulai ditemukan ketika ia ikut dalam pementasan Maling Kundang. Waktu itu ia menjadi figuran yang memerankan gerak-gerak air. Dari pementasan itu Jemak mengaku benar-benar menikmati menjadi air dan memahami filsafat air. Hidup ini memang harus seperti air, cair, lincah, mengalir ke mana ia diperlukan," katanya. Sejak itu dia mulai menekuni Pantomim. Dari sekadar berpantomim pendek mengisi beberapa acara, akhirnya Jemek pentas tunggal pada 1979 di Seni Sono, Yogyakarta. Lalu puluhan karya lahir dan pantomim menjadi nadi hidupnya. Khas Jemek hingga sekarang ialah selalu berupaya memberangkatkan pantomimnya dari pengalaman hidupnya sehari-hari. Pun masa lalunya yang keras dan kelam tidak mematikan kreativitasnya, tapi justru sebaliknya, sehingga dapat menghasilkan karya-karya kreatif yang lekat dengan pengalaman pribadinya. (Hanif Nashrullah/ Foto: Kompas; Raditya Helabumi--- dikumpulkan untuk memenuhi tugas akhir semester (1) mata kuliah Sejarah Pertunjukan Indonesia, Program Studi S-1, jurusan Seni Teater, Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya)

1 comment:

  1. 視訊 美眉 免費看妹妹 模特兒 免費視訊聊天 msn視訊美女 即時通視訊交友 ut聊天室 小澤圓免費影片 小澤圓短片免費試看 小澤瑪莉亞影片分享 川島和津實-影片分享 中元普渡鋼管辣妹秀 中元普渡鋼管辣妹秀短片 中年人網路交友聊天室 中年婦女網路交友聊天室 中視免費線上直播 五分鐘護半身視訊美女 內衣美女寫真圖片 及川奈央短片免費試看 及川奈央影片免費下載 天天線上影片直播 天心美女寫真集 天馬音樂視聽網 天線寶寶下載免費影片 天邊一朵雲影片免費下載 手機mp4影片免費下載 手機直撥免費視訊聊天秀 日本卡通美女波霸寫真集 日本免費色倩短片試看 日本免費視訊 日本免費視訊聊天室 日本免費視訊辣妹 日本免費試看短片 日本波霸美眉寫真 日本美女100排行榜 日本美女波霸寫真集 日本美女排行榜 日本美女視訊聊天室 日本美女寫真 日本美女寫真屋 日本美女寫真集 日本美女寫真圖 日本辣妹直播影片 月費視訊交友 比基尼派對熱舞大賽下載 比基尼辣妹 比基尼辣妹F罩杯 比基尼辣妹圖片 比基尼辣妹圖片區 比基尼辣妹影片 水電工阿賢免費影片 王美女人影音視訊網 仙境琉璃音樂視聽網 加入會員免費贈點 加入會員贈點 包月視訊交友 包月視訊交友網 視訊 美眉 免費看妹妹 模特兒 免費視訊聊天 msn視訊美女 即時通視訊交友 ut聊天室 包月視訊美女 包月視訊影音聊天室 卡通性感美女寫真 卡通性感美眉 卡通性感美眉圖片 卡通性感辣妹免費下載 卡通性感褲襪美女寫真 卡通波霸泳裝美女寫真 卡通波霸美女寫真 卡通波霸美女寫真集 卡通波霸美女寫真影片 卡通美女短片免費試看 史萊姆影片分享 台中交友聊天室 台中夜店辣妹影片 台南男女交友聊天室 台灣kiss美女寫真集 台灣kiss美女寫真集 台灣女明星寫真圖片 台灣比基尼美女寫真集 台灣夜未眠寫真圖片 台灣性感美女寫真 台灣明星寫真圖片館 台灣美女排行榜 台灣美女圖片寫真集 台灣美女寫真 台灣美女寫真光碟 台灣美女寫真集 台灣美女寫真集圖片館 台灣美女寫真圖 台灣美女寫真圖片 台灣美女寫真圖片館

    ReplyDelete